Perkembangan Bluetooth adalah sebuah teknologi komunikasi
wireless (tanpa kabel) yang beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GHz unlicensed
ISM (Industrial, Scientific and Medical) dengan menggunakan sebuah frequency
hopping tranceiver yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara
secara real-time antara host-host bluetooth dengan jarak jangkauan layanan yang
terbatas. Pada dasarnya bluetooth diciptakan bukan hanya menggantikan atau
menghilangkan penggunaan kabel didalam melakukan pertukaran informasi, tetapi
juga mampu menawarkan fitur yang baik untuk teknologi mobile wireless dengan
biaya yang relatif rendah, konsumsi daya yang rendah, interoperability yang
menjanjikan, mudah dalam pengoperasian dan mampu menyediakan layanan yang
bermacam-macam. Daya pancar dari transceiver microchips Bluetooth terbagi tiga
kelompok, yaitu kelas 1 (100 mW, untuk area 100 meter), kelas 2 (2,5 mW, untuk
area 10 meter) dan kelas 3 (1 mW, untuk area 1 meter)
A.Sejarah
bluetooth Nama bluetooth berawal dari proyek prestisius yang dipromotori oleh
perusahaan-perusahaan raksasa internasional yang bergerak di bidang
telekomunikasi dan komputer, di antaranya Ericsson, IBM, Intel, Nokia, dan
Toshiba. Logo Bluetooth didesain dengan menggabungkan huruf Jerman kuno H dan B
: (Hagall) and (Berkanan) menjadi satu karakter gabungan (bind rune). Proyek
ini di awal tahun 1998 dengan kode nama bluetooth, karena terinspirasi oleh
seorang raja Viking (Denmark) yang bernama Harald Blatand. Raja Harald Blatand
ini berkuasa pada abad ke-10 dengan menguasai sebagian besar daerah Denmark dan
daerah Skandinavia pada masa itu. Dikarenakan daerah kekuasaannya yang luas,
raja Harald Blatand ini membiayai para ilmuwan dan insinyur untuk membangun
sebuah proyek berteknologi metamorfosis yang bertujuan untuk mengontrol pasukan
dari suku-suku di daerah Skandinavia tersebut dari jarak jauh. Maka untuk
menghormati ide raja Viking tersebut, yaitu Blatand yang berarti bluetooth
(dalam bahasa Inggris) proyek ini diberi nama sama.
B.
Perkembangan Generasi Teknologi Bluetooth Bluetooth versi 1.0 dan 1.0 B -
Dibutuhkan perintah manual pada Hardware Device Address (BD-ADDR) transmisi
saat proses koneksi di antara dua device dalam satu jaringan (handshaking
process). - Keamanan pengguna tidak terjamin - Penggunaan protokol tanpa nama
(anonymite mode) tidak dimungkinkan. Bluetooth versi 1.1 dan 1.2 - Digunakannya
masks pada perangkat Hardware Device Address (BD-ASSR) untuk melindungi
pengguna dari identity snooping (pengintai) maupun tracker.
- Penggunaan
protokol tanpa nama (anonymite mode) sudah tersedia namun tidak
diimplementasikan, sehingga konsumen biasa tidak dapat menggunakannya.
- Adaptive
Frequency Hopping (AFH), dengan memperbaiki daya tahan dari gangguan frekuensi
radio yang digunakan oleh banyak orang di dalam hopping sequence.
Fitur Keamanan
Bluetooth
dirancang untuk memiliki fitur-fitur keamanan sehingga dapat
digunakan secara aman baik dalam lingkungan bisnis maupun rumah
tangga. Fitur-fitur yang disediakan bluetooth antara lain sebagai berikut:
- Enkripsi data
- Autentikasi pengguna
- Lompatan frekuensi cepat (1600 hops/sec)
- Kontrol pengeluaran energi
Fitur-fitur
tersebut menyediakan fungsi-fungsi keamanan dari tingkat keamanan layer fisik/
radio yaitu gangguan dari penyadapan sampai dengan
tingkat keamanan layer yang lebih tinggi seperti password dan PIN. Tetapi dari sebuah
artikel Internet, menurut penelitian dua mahasiswa Universitas Tel Aviv, mengenai adanya
kemungkinan Bluetooth bisa disadap dengan proses pairing berpasangan.
Caranya
adalah dengan menyiapkan sebuah kunci rahasia pada proses pairing.
Selama ini dua perangkat bluetooth menyiapkan kunci digital 128 bit. Ini adalah kunci
rahasia yang kemudian disimpan dan dipakai dalam proses enkripsi pada
komunikasi selanjutnya. Langkah pertama ini mengharuskan pengguna yang sah
untuk menginputkan kunci rahasia yang sesuai, PIN empat digit ke perangkat.
Pesan lalu dikirim ke perangkat lainnya, dan ketika ditanyai kunci rahasia, dia
berpura-pura lupa. Hal ini memacu perangkat lain untuk memutus kunci dan
keduanya lalu mulai proses pairing baru. Kesempatan ini kemudian bisa
dimanfaatkan oleh hacker
untuk mengetahui kunci rahasia yang baru. Selain mengirim ini ke perangkat
Bluetooth yang dituju, semua perangkat Bluetooth yang ada dalam jangkauan itu
juga tetap dapat disadap.
Aplikasi dan Layanan
Protokol bluetooth menggunakan sebuah kombinasi antara circuit switching dan packet switching. Bluetooth dapat mendukung sebuah kanal data asinkron, tiga kanal suara sinkron simultan atau sebuah kanal dimana secara bersamaan mendukung layanan data asinkron dan suara sinkron. Setiap kanal suara mendukung sebuah kanal suara sinkron 64 kb/s. Kanal asinkron dapat mendukung kecepatan maksimal 723,2 kb/s asimetris, dimana untuk arah sebaliknya dapat mendukung sampai dengan kecepatan 57,6 kb/s. Sedangkan untuk mode simetris dapat mendukung sampai dengan kecepatan 433,9 kb/s.
Headset yang menggunakan bluetooth
Range yang dapat dijangkau oleh Bluetooth adalah 10 meter atau 30
feet. Sistem Bluetooth juga menyediakan layanan komunikasi point to point
maupun komunikasi point to multipoint. Produk bluetooth dapat berupa PC card atau USB adapter yang dimasukkan
ke dalam perangkat. Sedangkan perangkat yang dapat dikombinasikan dengan
Bluetooth diantaranya: handphone, kamera, personal computer (PC), printer, headset, Personal Digital Assistant (PDA), dan
lainnya. Aplikasi-aplikasi yang dapat disediakan oleh layanan bluetooth ini
antara lain : PC to PC file transfer, PC to PC file synch ( notebook to
desktop), PC to mobile phone, PC to PDA, wireless headset, LAN connection via ethernet
access point dan sebagainya.Kelebihan
Kelebihan yang dimiliki oleh sistem Bluetooth adalah:- Bluetooth dapat menembus dinding, kotak, dan berbagai rintangan lain walaupun jarak transmisinya hanya sekitar 30 kaki atau 10 meter.
- Bluetooth tidak memerlukan kabel ataupun kawat.
- Bluetooth dapat mensinkronisasi basis data dari telepon genggam ke komputer.
- Dapat digunakan sebagai perantara modem.
Kekurangan
Kekurangan dari sistem Bluetooth adalah:- Sistem ini menggunakan frekuensi yang sama dengan gelombang LAN standar.
- Apabila dalam suatu ruangan terlalu banyak koneksi Bluetooth yang digunakan, akan menyulitkan pengguna untuk menemukan penerima yang diharapkan.
- Banyak mekanisme keamanan Bluetooth yang harus diperhatikan untuk mencegah kegagalan pengiriman atau penerimaan informasi.
- Di Indonesia, sudah banyak beredar virus yang disebarkan melalui bluetooth dari telepon genggam.
Sistem Operasi
Berupa radio transceiver, baseband link controller dan link manager. Berikut beberapa karaketristik radio bluetooth sesuai dengan dokumen Bluetooth SIG dalam tabel 1
Parameter
|
Spesifikasi
|
Transmiter
|
|
Frekuensi
|
ISM band, 2400 - 2483.5 MHz (mayoritas), untuk beberapa
negara mempunyai batasan frekuensi sendiri (lihat tabel 2), spasi kanal 1
MHz.
|
Maksimum Output Power
|
Power class 1 : 100 mW (20 dBm)Power class 2 :
2.5 mW (4 dBm)Power class 3 : 1 mW (0 dBm)
|
Modulasi
|
GFSK (Gaussian Frequency Shift Keying), Bandwidth Time :
0,5; Modulation Index : 0.28 sampai dengan 0.35.
|
Out of band Spurious Emission
|
30 MHz - 1 GHz : -36 dBm (operation mode), -57 dBm
(idle mode)1 GHz – 12.75 GHz: -30 dBm (operation mode), -47 dBm (idle
mode)1.8 GHz – 1.9 GHz: -47 dBm (operation mode), -47 dBm (idle mode)5.15 GHz
–5.3 GHz: -47 dBm (operation mode), -47 dBm (idle mode)
|
Receiver
|
|
Actual Sensitivity Level
|
-70 dBm pada BER 0,1%.
|
Spurious Emission
|
30 MHz - 1 GHz : -57 dBm1 GHz – 12.75 GHz : -47
dBm
|
Max. usable level
|
-20 dBm, BER : 0,1%
|
0 comments:
Post a Comment